- Back to Home »
- air putih , kesehatan , obat alami , terapi air »
- Jangan Disepelekan, Kurang Minum Air Putih Bisa Picu Gangguan Ginjal Akut
Posted by : Unknown
Rabu, 25 Maret 2015
Asupan air yang cukup diperlukan agar tubuh terhindar dari dehidrasi. Dokter mengatakan bahwa dehidrasI jangan disepelekan. Jika dehidrasi berkepanjangan, risiko gangguan ginjal akut menghantui Anda.
Prof Dr dr Parlindungan Siregar, SpPD-KGH, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI mengatakan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Dalam tahap awal, dehidrasi memang hanya akan membuat Anda sulit konsentrasi dan juga sering merasa lelah.
"Kekurangan cairan tubuh 1 persen dari berat badan dapat menimbulkan gangguan kognitif. Kekurangan 2 persen atau lebih dapat menimbulkan rasa lelah, sukar konsentrasi dan gangguan visual," tutur Prof Parlindungan, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar FKUI di Balai Sidang UI, Depok, seperti ditulis Senin (9/3/2015).
Bahaya yang lebih besar terjadi ketika tubuh kekurangan banyak cairan. Ia mengatakan bahwa jika kekurangan cairan yang dialami seseorang cukup berat, maka risiko gangguan ginjal akut akan meningkat.
"Kekurangan yang berat, 10 persen, dapat menimbulkan penurunan tekanan darah, dapat menimbulkan gangguan ginjal akut atau acute kidney injury," lanjutnya lagi.
Lebih lanjut, Prof Parlindungan mengatakan bahwa volume cairan yang keluar dari tubuh ketika tidak melakukan olahraga sekitar 1,6 liter atau 1600 ml. Cairan tubuh keluar melalui urin sebanyak 500 ml, keringat 500 ml, saluran napas 400 ml dan feses 200 ml. Pengeluaran cairan bisa meningkat ketika aktivitas Anda tergolong sedang atau berat, dengan rata-rata cairan 5000 ml.
Karena itu sebaiknya kecukupan air terpenuhi. Tak harus dengan banyak minum, kebutuhan air juga bisa dicukupi dengan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung cairan.
"Cairan masuk itu dengan air minum sekitar 400 ml, air dari makanan 850 ml dan air dari oksidasi makanan 350 ml," tuturnya.
"Intinya jangan terlalu banyak dan jangan terlalu kuranglah minum air. Harus seimbang, terutama bagi yang sering melakukan olahraga berat," pungkasnya lagi.
sumber : detik.com
Prof Dr dr Parlindungan Siregar, SpPD-KGH, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI mengatakan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Dalam tahap awal, dehidrasi memang hanya akan membuat Anda sulit konsentrasi dan juga sering merasa lelah.
"Kekurangan cairan tubuh 1 persen dari berat badan dapat menimbulkan gangguan kognitif. Kekurangan 2 persen atau lebih dapat menimbulkan rasa lelah, sukar konsentrasi dan gangguan visual," tutur Prof Parlindungan, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar FKUI di Balai Sidang UI, Depok, seperti ditulis Senin (9/3/2015).
Bahaya yang lebih besar terjadi ketika tubuh kekurangan banyak cairan. Ia mengatakan bahwa jika kekurangan cairan yang dialami seseorang cukup berat, maka risiko gangguan ginjal akut akan meningkat.
"Kekurangan yang berat, 10 persen, dapat menimbulkan penurunan tekanan darah, dapat menimbulkan gangguan ginjal akut atau acute kidney injury," lanjutnya lagi.
Lebih lanjut, Prof Parlindungan mengatakan bahwa volume cairan yang keluar dari tubuh ketika tidak melakukan olahraga sekitar 1,6 liter atau 1600 ml. Cairan tubuh keluar melalui urin sebanyak 500 ml, keringat 500 ml, saluran napas 400 ml dan feses 200 ml. Pengeluaran cairan bisa meningkat ketika aktivitas Anda tergolong sedang atau berat, dengan rata-rata cairan 5000 ml.
Karena itu sebaiknya kecukupan air terpenuhi. Tak harus dengan banyak minum, kebutuhan air juga bisa dicukupi dengan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung cairan.
"Cairan masuk itu dengan air minum sekitar 400 ml, air dari makanan 850 ml dan air dari oksidasi makanan 350 ml," tuturnya.
"Intinya jangan terlalu banyak dan jangan terlalu kuranglah minum air. Harus seimbang, terutama bagi yang sering melakukan olahraga berat," pungkasnya lagi.
sumber : detik.com